Fungsi Al-Qur’an menurut Tafsir (Jalalain, Ibnu Katsir, Munir dan Baidhowi)

Fungsi Al-Qur’an menurut tafsir dengan kata lain adalah kegunaan dari Al-Qur’an berdasarkan tafsir. Al-Qur’an sebagai pedoman bagi umat muslim seluruh dunia. Al-Qur’an datang melalui Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi terakhir di muka bumi.

Setiap umat muslim wajib untuk membaca Al-Qur’an dengan jaminan pahala dari oleh Swt.
Orang-orang yang menyibukkan diri dengan Al-Qur’an juga mendapat jaminan oleh Allah akan mendapat sesuatu lebih dari yang manusia ketahui.
seluruh umat muslim mengakses Al-Qur’an, bahkan wajib mengajarkannya sejak usia dini.
Selain sebagai pedoman, Al-Qur’an memiliki fungsi lain yang harus diketahui oleh kita sebagai umat muslim.

Fungsi Al-Qur’an menurut 4 tafsir
Dalam hal ini akan kita bahas fungsi Al-Qur’an menurut 4 tafsir. Tafsir tersebut adalah tafsir Jalalain, Ibnu Katsir, Tafsir Munir, dan Tafsir Baidhowi.
Fungsi Al-Qur’an ini berdasarkan surat Al-Kahfi ayat 2

1. Fungsi Al-Qur’an menurut Tafsir Jalalain

a.Fungsi yang pertama menurut kitab jalalain Al-Qur’an itu sebagai pembimbing yang lurus

Maksudnya adalah Al-Qur’an itu sebagai penuntun atau pedoman menuju jalan yang Allah kehendaki. Lurus dalam hal ini maksudnya mendapat ridho dari Allah dan sesuai dengan ketentuan Allah Swt.
Karena islam sudah mengatur kehidupan manusia sedemikian rupa, dan Al-Qur’an menjadi pedomannya.

b. Al-Qur’an sebagai peringatan

Dalam hal ini Al-Qur’an berfungsi sebagai peringatan terhadap orang-orang kafir. Al-Qur’an mengingatkan bahwa akan ada siksa Allah di akhirat kelak. Siksaan itu bagi orang-orang yang tidak bertakwa kepada Allah termasuk orang kafir.
Dengan adanya peringatan ini seharusnya orang-orang kafir ataupun yang melakukan maksiat kepada Allah bisa sadar. Bahwa kehidupan dunia hanya sementara, dan agar orang-orang yang maksiat segera bertaubat.

2. Fungsi Al-Qur’an menurut Tafsir Ibnu Katsir

Al-Qur’an sebagai kabar gembira

Kabar gembira maksudnya adalah kabar untuk orang-orang yang beriman kepada Allah. Bahwa Allah telah menyiapkan ganjaran/upah  yang terbaik untuk mereka. Upah tersebut berupa surga dari Allah Swt.

Kabar ini khusus untuk hamba Allah yang taat dan menjauhi maksiat. Orang-orang ini menjadi orang-orang yang Allah ridhoi.

Al-Qur’an itu ibarat berlian yang mempunyai banyak sisi. Jika dipandang dari satu sisi akan menampakkan keindahan tersendiri. Dilihat dari sisi yang lain akan tampak keindahan yang lain.

Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA

3. Fungsi Al-Qur’an menurut tafsir Munir

a. Sebagai pengatur kemaslahatan

Pengatur kemaslahatan maksudnya adalah yang menjadi pengendali amal manusia. Agar selalu mengutamakan kemaslahatan dan tidak melakukan perbuatan maksiat dan perbuatan menyimpang lainnya.

Kemaslahatan itu adalah sesuatu yang memperhitungkan nilai kebaikan, bukan hanya untuk diri sendiri tapi untuk orang banyak.

Dengan adanya Al-Qur’an, kita wajib untuk selalu berbuat baik kepada sesama.

4. Fungsi Al-Qur’an menurut Tafsir Baidhowi

a. Al-Qur’an sebagai penyeimbang

Maksud dari penyeimbang adalah supaya manusia tidak cenderung kepada hal-hal duniawi saja. Tetapi juga mengutamakan akhirat dan kehidupan akhirat itu merupakan kehidupan yang kekal.

b. Al-Qur’an menjadi nikmat terbesar dari Allah

Allah menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi sebuah kenikmatan bagi umat manusia. Al-Qur’an turun kepada hamba Allah yang paling sempurna, dan di bulan yang sempurna.

Dengan Al-Qur’an Allah menunjukkan kesempurnaan dan mengajak manusia pada kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat.

Penutup

Al-Qur’an menjadi kitab suci bagi umat muslim di seluruh dunia. Selain itu fungsi dari Al-Qur’an sangat banyak dan bisa dirasakan manfaatnya oleh orang-orang yang menggunakannya.

Itulah beberapa fungsi Al-Qur’an menurut 4 tafsir (Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Munir dan Tafsir Baidhowi).

Semoga dengan mengetahui fungsinya kita sebagai umat muslim menjadi lebih semangat dalam membaca, mempelajari, menghafal dan mengamalkannya.

Baca juga Tafsir Al-Qur’an Al-Kahfi ayat 1