Dunia ini adalah ciptaan Allah, apa yang ada di dunia, langit dan antara keduanya sungguh Allah SWT sangat mengetahuinya.
jangankan semut kecil hitam yang ada di atas batu hitam yang besar dengan hati kita Allah SWT pun tahu.
Apa yang akan kita perbuat apa yang ada dalam benak kita apa yang sedang kita pikirkan semuanya Allah mengetahui.
Pengertian Gambaran Dunia menurut Syekh Abdul Qadir Al Jailani
Dunia adalah hijab (tabir) yang utama dalam hati manusia. Selama hijab itu menjadi sumber ingatan manusia, maka kekallah manusia dalam keterpencilannya dengan Allah, meskipun dia terus beramal.
Ia jauh dari Allah karena amal lainnya di ganggu oleh ingatan yang bermacam-macam selain Allah yang selalu datang setiap kali dia beramal.
Baca Juga : Ilmu Bermanfaat Menurut Kitab Hikam
Tapi yang namanya makhluk ciptaan itu pasti akan hancur akan rusak. sama dengan bumi yang kita tempati juga akan rusak sama dengan kita juga akan rusak dan hancur.
Yang kekal itu cuma penciptanya yang cuma ada satu yaitu Allah SWT.
Sesuatu yang membahagiakan di dunia pada dasarnya sesuatu yang akan menyebabkan kesedihan
Jikalau sedikit akad sedikit pula kesedihannya jikalau bukannya kapan sebanyak pula kesedihannya.
Gambaran Dunia Pada permulaan Menurut Kitab Hikam
sesungguhnya kecintaan mu dalam memiliki kekuasaan terjadi pada masa-masa permulaan yakni ketika masih di dunia artinya kekuasaan untuk memiliki wilayah menjadi sesuatu yang mengharumkan dan sangat indah dari lahiriya nya.
Dari setatman di atas dapat di pahami bahwa kita mencintai sesuatu apapun dari dunia ini hanyalah pada masa-masa permulaan,
yang akan merasakan kebosanan bila sudah lama dan bahkan membencinya karena ada sesuatu kekurangan pada sesuatu yang di cintainya seperti kerusakan.
Gambaran Dunia Pada Akhirnya Menurut Kitab Hikam
sesungguhnya kebencian mu dalam memiliki kekuasaan wilayah terjadi pada akhir masa aku wilayah and itu alasannya adalah akhir dari kekuasaan memiliki wilayah ituadalah berpisah dengannya baik dengan dicopot atau dengan sebab mati sehingga dengan perpisahan kekuasaan ini akan menyebabkan bertambahnya bahaya di dunia dan lebih lebih di akherat.
jabatan yang sedang kita miliki sesungguhnya akan di tinggikan entah kita yang meninggalkan jabatan itu atau jabatan itu yang meninggalkan kita.
Apakah kita tidak membutuhkan dunia karena banyak sekali orang yang tidak selamat dari dunia yakni sebab dunia agamanya menjadi taruhannya,
dan bagi orang yang memahami arti dunia cenderung akan membenci dan menjauhi dunia ataupun jabatan yang akan merusak agamanya.
seorang sufi yang lahirnya mampu menguasai dunia maka sesungguhnya batiniah itu menolak untuk menguasai dunia karena bisa melalaikan tujuan utamanya ini yakni dekat kepada Allah.
Menurut para ulama ahli hikmah bahwa gambaran dunia ada 7 hal :
- Dunia seperti air yang manis
Artinya dunia itu akan menipu tidak ada kesegaran yang sesungguhnya berbahaya dan tidak memberi manfaat yang sejati.
2. Dunia seperti Pedurenan mendung
yaitu yupan artinya dunia itu menipu dan merendahkan.
3. Dunia bagaikan seperti petir
Artinya dunia itu akan menyambar dan menghancurkan sehingga membahayakan sehingga tidak memberi manfaat yang sejati.
4. Dunia di perumpamakan seperti Mega yang panas
Artinya dunia itu akan memberikan bahaya dan tidak memberi manfaat yang sejati.
5. Dunia seperti keindahan musim semi
artinya dunia itu akan menipu dengan keindahan penampilannya pada awal mulanya namun akan menjadi layu dan kering di akhir musim.
6. Dunia di umpamakan seperti mimpinya orang tidur
artinya dunia itu akan terlihat indah ketika tidur namun ketika bangun tidak ditemukan apapun di tangannya kecuali hanyalah kesedihan.
7. Dunia seperti madu yang beracun
artinya dunia itu menipu yang terlihat nyaman manis ternyata bisa membunuh.
Allah subhanahu ta’ala tidak lain hanyalah menjadikan dunia sebagai tempat yang tidak jelas atau menipu
Sebagaimana Allah masih menciptakan rasa sakit di dunia, menciptakan ujian dan berbagai bencana di dunia.
Yang artinya dengan dunia itu akan menghalang-halangi hubungan antara manusia dengan Allah.
kalau Sahabat Dua sadar tentang status dunia ini maka Sahabat Dua adalah tidak tergantung dengan dunia
tidak mencintai dunia yang berlebihan alasannya karena akhir dari urusan dunia itu ialah kehancuran dan kehilangannya
Serta kesibukan berurusan dengan dunia secara umum ialah melalaikan ingatan kepada Allah oleh karena itu hendaklah Sahabat Dua mewaspadai.
Leave a Reply