Sebelum membahas Alasan Orang muslim melakukan ibadah haji maupun umrah harus melakukan tawaf atau berkeliling ka’bah.
Alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu sejarah terbangun ka’bah.
Pendiri Ka’bah Yang Pertama
Ka’bah pertama kali di dirikan Pada tahun 1500 SM oleh Nabi Adam عليه سلم .
Untuk kedua kalinya ka’bah di bangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Sebab ada banjir yang membuat ka’bah yang didirakan Nabi Adam hancur dan di bangun lagi pada tempat yang sama oleh Nabi Ibrahim dan Putranya.
Pada masa Rasulullahصلى الله عليه وسلم ka’bah mengalami renovasi tepatnya pada tahun 600M.
Karena pada masa Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah terjadi banjir besar yang melanda kota Makkah.
Al-Walid bin Al-Mughirah Al-Makhzumy adalah orang yang merobohkan ka’bah untuk pertama kalinya.
Untuk membangun ka’bah kembali dan menjadikan ka’bah bangunan baru.
Rumah Allah
Rumah Allah ini merupakan bangunan berbentuk persegi yang menyerupai sebuah ruangan besar dan terletak di tengah-tengah Masjidil Haram.
Yang mana di atas Rumah Allah terdapat penutup yang berupa kain yang terbuat dari bahan sutra asli yang di lengkapi kaligrafi dari benang emas.
Kain tersebut di sebut dengan Kiswah yang mana sudah ada sejak zaman Nabi Ismail.
Kiswah sendiri di ganti satu tahun sekali.
Sedangkan kabah di cuci dua tahun sekali yakni pada awal bulan Dzul Hijjah dan awal bulan Sya’ban.
Pengertian Ka’bah
Dalam bahasa Arab, Kabah berati arah kiblat.
Yang harus diperhatikan kabah hanya sebagai arah kiblat ketika umat muslim shalat.
Sebab ada shalat yang tidak harus menghadap kiblat seperti shalat safar atau perpergian sebab kita ada dalam kendaraan.
Dan Rumah Allah tidak untuk di sembah dan umat muslim sama sekali tidak menyembah kabah.
Posisi Rumah Allah Dalam Peta Dunai
Al Idrisi adalah orang pertama kali pada tahun 1154 M yang membuat peta dunia.
Yang mana dalam peta tersebut kutub selatan berada di atas, kutub utara berada di bawah dan Rumah Allah ini berada di tengah-tengah.
Dan orang barat meluncurkan kartografi (pembuatan peta) dan merubahnya akan tetapi Kabah masih tetap di tengah-tengah.
Dalam Ibadah Haji atau Umrah ada salah satu rukun atau ritual ibadah yang bernama tawaf.
Saat kita tawaf atau mengelilingi Kabah pada dasarnya adalah karena Allah سبحانه وتعلى dan Nabi Adam عليه سلم melakukannya.
Yang mana umat muslim berjalan mengelilingi Kabah yang membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan.
Untuk membuktikan bahwa umat muslim tidak menyembah Kabah yaitu bahwa tidak ada orang yang menyembah sesuatu lalu berani berdiri di atasnya.
Sedangkan pada zaman Rasul صلى الله عليه وسلم, ada sahabat yang melantunkan azan di atas Kabah.
Selain itu saat Kabah pada waktu pencucian, orang yang membersikan ka’bah juga berdiri mengijak Kabah.
Apakah ada seorang penyembah berhala berani berdiri di atas berhala sesembahannya?
Bahwa walaupun kaum muslim menghadap Kabah dalam ibadahnya, kaum muslim tidak menyembah Kabah.
Saat kaum muslim melakukan thawaf di Kabah dan mencium Hajar Aswad, itu sebagai bentuk ketaatan kepada Allah yang telah disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 114.
والله اعلم بالصواب
Leave a Reply